...

Photobucket

Jumat, 10 Juni 2011

This is my way

Ketika kita datang dan masuk ke lingkungan baru yang kita tak tau harus berbuat apa? bertanyalah. misal saja kamu bebek dan kamu diadopsi olah keluarga kambing, maka bertanyalah dengan sangat hati-hati karena bahsa bebek dan bahasa kambing itu berbeda jauh satu wek wek satu mbek mbek. dan jangan terlalu banyak bertanya jika kamu tidak mau dianggap rumput yang enak dikunyah sama si kambing. jadi sebenernya kamu bebek ato kambing? **Bletak~mulai ngelantur**

Oke kita kembali ke masalah kambing eh maksud saya ke masalah tempat baru. Jujur yah saya kadang iri dengan rekan2 saya yang dengan sangat mudahnya berbaur dengan lingkungan baru. Karena saya bukan orang yang bisa bergaul dengan cepat. Mungkin buat temen2 yang jiwanya sumpel eh supel maksud saya, they have no problem to adapt. But for me? harus ngejen dulu baru bisa ngomong ma temen2 baru apalagi rekan baru kita tuh udah keluaran tahun sekian sekian dimana pada tahun segitu, saya masuk ingusan ups saya ralat dulu saya jarang ingusan kok cuman dikit ajah.

Alasan kenapa saya susah sekali dekat dengan mereka mereka adalah besarnya rasa sungkan saya terhadap mereka. walaupun mereka sakarang teman kerja saya, tetapi mereka tetap guru saya yang patut saya hormati sebagaimana dulu saya waktu masih jadi murid mereka. ditambah lagi pribadi saya yang memang introvert. Apalagi saya banyak mendengar banyaknya muncul masalah hanya karena nih ciptaan Tuhan yang maha sempurna namun telah banyak disalahgunakan yang sering kita sebut MULUT, alias muntung, aliat cangkem, alias mouth alias cingur.

Karena Mulut Badan Celaka. Betul itu, makanya saya jaga betul betul mulut saya, jangan sampai salah ucap apalagi dihadapan orang2 yang mungkin "maaf" biang gosip. Toh kalopun terjadi masalah saya gak ikut2 gitu lah enaknya. Saya tidak akan ikut campur masalah ataupun diskusi orang jika tidak berkenaan dengan saya. Tapi dengan begitu saya jadi kelihatan sombong, atau cenderung menghindari orang, penyendiri, ndak bisa bergaul atau sebutan sebutan lain. Saya terima dengan lapang dada, karena memang benar terlihat seperti itu. Tidak perlu saya klarifikasi, tidak perlu saya luruskan karena saya gak bengkok. Saya hanya ingin terus menjaga apa yang akan saya pertanggung jawabkan nanti di Ahirat yah salah satunya mulut, telinga dan mata saya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui dan Maha Perdengar. Biarlah dunia di mana saya tempati ini mau jungkir balik atau mau terbakar sekalipun, saya tidak ambil pusing dan tidak akan ambil bagian di dalamnya. yang penting saya melaksanakan apa yang sudah menjadi tugas saya. Birokrasi? Uang? jabatan? Otoritas? komunitas? Senioritas? Makanan? buat saya hanya deretan kata sampah yang hanya akan menghancurkan dedikasi saya buat Negara. Dan saya rasa semua deretan sampah itu bermula dari mata, telinga, mulut lalu mendarah daging hingga ke hati. Naudzubillah.

Kesimpulan:
Dalam lingkungan mana pun, tak akan ada masalah jika kita tidak memulainya. dan masalah bermula dari ego yang tersampaikan lewat ucapan dan tindakan kita. Jangan campuri urusan orang lain dan kerjakan saja apa yang menjadi tugas kita. Bergaul? seperlunya saja. tak usah berlebih2an atau tidak sama sekali. Be an observer not a speaker. It will make you wiser...

Tidak ada komentar: