...

Photobucket

Selasa, 16 September 2008

Semakin Dekat Dengan Mati

Semakin Dekat Dengan Mati

Beginilah saya memaknai hari jadi saya yang ke-22. Semakin Dekat Dengan Mati. Umur seorang manusia sudah ditentukan di dalam lawh Mahfuz begitu dia menghirup udara pertama di dunia ini. Jadi semakin hari.. usia kita memang bertambah, teteapi umur kita tentu saja semakin berkurang. Jatah udara yang bisa kita hirup setiap detik semakin berkurang.

Saya renungkan setiap detik yang saya jalani baik dengan sia2 dan yang dengan manfaat. Saya renungkan setiap jengkal jalan yang saya jejaki baik dengan malas dan dengan semangat. Saya renungkan setiap udara yang saya hirup baik dengan lupa dan dengan syukur. Saya renungkan setiap kata yang saya ucapkan baik dengan buruk dan dengan indah. Saya renungkan setiap orang yang pernah saya temui baik dengan sengaja dan dengan tidak sengaja. Saya renungkan setiap nikmat Tuhan untuk saya yang saya tidak sadari dan yang saya sadari...

Betapa lalai saya.... betapa tidak bersyukur saya..... betapa bodoh saya...... beatapa durhaka saya.... betapa ingkar saya akan nikmat Tuhan yang Dia berikan dengan gratis dan dengan tulus kepada saya.... Oh Dear GOD.... Millions sorry is not enough for me to say... Semoga taubat saya diterima oleh Allah yang Maha Mengampuni...

Semoga panjang umur... amin....

Lucu ya jika mendengar kalimat sakti itu, padahal kita tahu umur kita sudah ditentukan. Tapi doa adalah doa.. percayalah doa itu lebih hebat dari pada pidato president saat menyampaikan visi dan misi. Resolusi saya tahun ini.... Saya ingin lulus secepatnya dan dapat mengikuti wisuda pada bulan Januari 2009. Semoga Allah Yang maha Segalanya berkanan mengabulkan resolusi saya tahun ini... Amiiiin Ya Robbal ‘alamiiin...........

Terima kasih sebesar2nya teruntuk keluarga, teman2 dan orang2 di sekitar saya..... atas doa dan dukungannya... Semoga Allah mendengar Doa kalian.... Amin.

Dan untuk yang berulang tahu saya ucapkan selamat ulang tahun semoga semakin cinta dan dicintai oleh Allah dan orang2 sekitar anda... Amin.

Kamis, 11 September 2008

Pantai..

Putih pasir meluas..... mengingatkan kau betapa putihnya jutaan jiwa baru yang lahir ke dunia.

Birunya lautan...... mengingatkanku betapa dalam cinta Tuhan padaku, dan semesta alam.

Siluet panjang...... mengingatkanku akan akhir dunia yang bahagia.

Arakan langit...... mengingatkanku betapa indah kebersamaan di alam ini.

Deburan ombak..... mengingatkanku akan semangat hidup yang tak kan surut.

Hembusan angin...... mengingatkanku pada sejuknya kedamaian.
Sinar mentari........ mengingatkanku betspa megahnya ilmu Tuhan yang ingin ku gapai.

Kerang kerang yag berjalan miring itu....... mengingatkanku bahwa aku tidak sendiri disini.

Di titik ini aku duduk memandang jauh bersama segenap jiwa yang bersyukur karena ku telah diberi kesempatan untuk memandang, menyentuh, merasakan, dan menikmati ciptaan Tuhan yang maha Indah ini, dimana aku bisa mengingat akan semua yang Dia berikan pada aku dan pada semesta alam....

Thank God... You're the Best....

Rabu, 10 September 2008

What an elementary school.....

Let us move to my school time in elementary school time. Little bit boring, little bit fun, little bit hard, and little bit sweet. Boring because my life in elementary school was little bit static. I always concerned on my achievement. To be the best, to be the best and to be the best was my obsession at that time. Well for the first, it was so great, but later I began to feel I was under pressure. Competition with my friends was not ignored. I was a shy girl, a little bit tomboy and clever of course. I never went out of house to play like my other friends outside of school, a hommy girl. I think a good girl is more suitable for me because it is true.

I spent most my time studying at that time. Memorizing, counting, analysing, and studying were my routines at that time. Wonderful I was not crazy because of it, may be not yet. You know, I always fought with my sister all the time. I didn’t know why. But I was really disturbed if she was near me. It is strange remembering we are sisters.

More grown up, more aware I am. Now I never fight with my sister anymore. Time by time we have more similarity in everything. Appetite, music sense, humour sense and many more. Honestly, I am proud of it. We are now as a team. We often share each other about everything, mostly about boyJ…. But that’s fine.

WheN I wAs.....

Life is not as simple as I thought when I was still very young. I used to think that I could get everything I want only by saying “Mom, I want this, Dad, I want that one”, etc. Yes, they realize what I want because my wants were only some simple things. I could get many candies or colourful balloons that people sold around my village. If my parents didn’t realize my wants, I could cry and they would make my dreams come true. Once again, it happened because my dreams were so simple.

The more I grow up, the more complicated my dreams are. Along my way to reach maturity, I have been a different from people who always naïf facing life. I am changing. Yes, I am changing. It doesn’t out of the influences of my school time. When I was in kindergarten, I always bring food and drink with me to school. Those were the important thing for me at that time. I learnt how to write letter by letter and read as well.

The most memorable thing for me at that time is the time when my lovely Mom ride me school and ride me home by bike. That’s wonderful time. My Mom was never tired to ride her old bike only to make sure that I would not be late for school. She also wouldn’t let me waited to long in the school. My Mom is a Super Mom. I love her so much.

I have my first love in kindergarten time. I fell in love to my neighbour. His name is Wendy. I still remember his full name. He was so cute and smart of course. I never told him about my feeling. I was too shy to tell him. I kept that feeling until I could forget it at all. Actually it’s so hard to erase my feeling to him, but there were no chances for me to build bigger feeling for him. Finally I could forget my special feeling for him.

When I was in TK Mawar (my kindergarten) my first sister was born. November 15th 1991 was the date. I was happy but also worry, worrying of my parents’ attention. But they never decreased their love to me. They said that I was so independent. I could do my part by myself. Yes, of course I could. I had been five at that time. My father seems love me more. He was so proud of me because my independence. He like me singing. I can’t imagine if I was ever so brave to sing loudly in front of a lot of people.

Agree & Disagree

Do you know how to express agree (setuju) and disagree (tidak setuju) ?

Read the dialogue below, you can use the bold italic expressions to agree or disagree.

Aryo : Guys, we will have a holiday next week. Where will we go?

Morgan : I think museum is very nice place.

Jenny : I don’t agree with you, Morgan. Museum makes me boring.

Morgan : I don’t think so, we can take many interesting picture there.

Aryo : How about beach?

Jenny : Aha! I extremely agree with you, Aryo. I love beach.

Morgan : I’m sorry, but I disagree with you guys. You know I like taking some different pictures and I won’t find it at the beach.

Aryo : You’re wrong, Man! You can get many wonderful pictures there, even hot picture.

Jenny : Hot pictures? Do you mean sexy pictures?

Morgan : I see, I see. You’re right, Man! I can get many pictures of sexy girls with their cute bikini, hehehehe…..

Jenny : I’ll kill you if you take my picture, Morgan.

Morgan : Don’t worry, I don’t think you’re a sexy girl.

Jenny : What???!!!!

Keep in Touch

Keep in Touch


Saya adalah mahasiswa angkatan 2004 English Departmen di UNMUL. Saya beruntung menjadi bagian dari angkatan 2004. beruntung karena saya punya teman2 seangkatan yang luar biasa kreatif, lucu, walaupun memang sedikit tidak waras. Terutama anak2 regulernya (kelas pagi). Sekarang saya sudah memasuki semester 9 yang artinya sudah tidak ada mata kuliah yang harus saya ambil (dan nasib saya srdikit beruntung tidak harus mengulang kuliah demi memperbaiki nilai2 E ataw D). Semakin jarang saja saya datang ke kampus. Semakin jarang juga saya bertemu dgn teman2 saya. Apalagi jika saya sudah bergelut dengan pekerjaan part time saya. Waaah makin susah saja saya berkumpul dgn teman2. belum lagi skripsi saya menanti setia. Arrrggggggghhh.... jenuh..... jenuh sekali. Hiburan saya hanya murid2 saya yang lucu2 dan sms. Kerap saya menghabiskan puluhan sms dalam sehari untuk menghilangkan kejenuhan tersebut. Dan berhasil. Keeping in touch dgn teman2 saya membuat saya tetap semangat dalam menjalani rutinitas hidup saya. Teman2 saya mungkin juga mengalami hal yang sama dengan saya. Atau mungkin ada yang lebih parah. Dan keeping in touch menjadi semacam obat rindu kami. Kadang2 kami juga suka membuat reuni kecil dan berkumpul di kampus, di rumah makan, atau di suatu tempat lainnya. Dan sebisa mungkin saya tidak akan melewatkan satu kesempatan pun untuk berkumpul dgn teman2 karena dgn berkumpul seperti itu, saya bisa refreshing. Mendengarkan teman curhat, melawak, bahkan saling mengolok pun bagi saya terdengar menyenangkan. Dan setelahnya saya akan merasakan tambahan energi. Saya sekarang semakin mengerti kenapa Tuhan Yang Maha Segalanya menyuruh kita bersilaturahmi. Pelajaran yang saya dapat adalah: jika ingin awet muda, jagalah silaturahim. So,,,, keep in touch guys...